Sudah lama rasanya tidak mengisi blog ini, kangen
tentu saja, ternyata kesibukan baru sebagai ibuk pekerja, ibuk rumah tangga,
sebagai istri dan tentu saja ibu sungguh menyita waktu, saya kembali ingin
menulis sekaligus mengenang dan sebagai catatan ini kelak dibaca luhur dan adik
adiknya, bagaimana studi S2 saya di Ilmu da Teknologi Pangan UGM akhirnya
selsei....alhamdulillah.
Pada waktu itu 3 hari menjelang ujian thesis yang
telah ditentukan yaitu 7 januari 2014, saya di duga mengidap chikungunya oleh
dokter saya berdasarkan gejala dan keluhan saya, saya kesulitan menggerakan
tubuh saya dan ngilu nyeri yang hebat di persendian tubuh saya, berjalan pun
saya mesti dituntun dan kesakitan, saya menelepon dan memohon kepada bapak
luhur untuk mengambil cuti mendadak, saya tahu ujian thesis ini adalah momen
penting yang sudah saya perjuangkan selama
3,5 tahun, saya tidak ingin menundanya lagi, saya ingin didampingi dan
dituntun saat menghadapi ujian thesis tersebut sebagaimana saat saya melahirkan
luhur dia ada menggenggam tangan saya. Alhamdulillah, cuti bapak luhur di acc,
dan dia datang pas saya ujian, menemani, menggenggam dan memeluk saya, ketika
Prof, Sri Raharjo, Prof Umar, bu puji, pak supriyanto menyatakan saya lulus
serasa dunia ijo, Allah membelai dan saya melihat alm bapak dan ibuk saya
tersenyum, saya sungguh kangen bapak n ibuk waktu itu, saya belum sempat
memberikan kebahagiaan n kebanggaan beliau sudah menghadap Allah. Masih
terngiang ucapan bapak saya saat mengajak saya mengambil uang pensiunan di BRI,
waktu itu pas saya mudik pertama setelah jadi dosen di kaltim, bapak
mengenalkan saya pada temen temennya yang waktu itu juga ambil pensiun, “iki
loh anakku sing ragil, jadi gurunya mahasiswa di kaltim (ini loh anakku yang
bungsu, jadi gurunya mahasiswa di kaltim)”... ada yang basah di sudut mata dan
hati ini, bapak saya adalah lelaki pendiam, bersahaja, hanya pensiuan guru SD,
tidak pernah membanggakan anaknya, nada suaranya waktu bilang tersebut sangat renyah
gembira dan tanpa tendensi, sejak SD hingga SMU saya mempersembahkan rangking 1
tak sekalipun beliau memuji, saat itu saya terharu dan sangat bahagia, bisa
juga si bungsu yang tengil dan selalu merepotkan ini membuat beliau bangga.
Alhamdulillah. Bapak...ibuk...jikalau ada M,Sc menempel itu sesungguhnya berkat
dan buat bapak n ibuk.
Keluar dari ruangan ujian thesis saya langsung
memeluk suami saya, alhamdulillah ada ujungnya ya sayang.semua ada masanya,
akhirnya giliran saya juga tiba, kemudian suami saya berbisik iya sayang,
sayang akan aku bawa kekaltim tgl 11 januari ada rekreasi perusaahan di hotel
le grandeur balikpapan, kita pulang,akan kubawa sayang kewahau, baru ku antar
ke sengata saat sayang musti mulai ngajar lagi di pertengahan februari, saya
langsung menganguk, ke esokan harinya saya serahkan semua berkas saya pada
teman anisum untuk persyaratan pendaftaran wisuda, dan saya berpamitan pada
Prof Sri selaku pembimbing utama thesis saya dan memohon ijin beliau suapaya
saya bisa revisi thesis by email, alhamdulillah beliau sangat baik
mengabulkannya, (ucapan sakmilyar terima kasih untuk meta dan encis yang
mengurus revisi thesis dan pendaftaran wisuda saya dan tentu saja anisum) dan
pulanglah kami ke kaltim pada tanggal 11 januari. Berdebar debar saya menginjak
sepinggan airport, menghirup penuh penuh udara kaltim, alhamdulillah bisa
kembali kesini setelah sekian lama, 3 hari berikutnya aadalah agenda kami
bersenang senang di balikpapan dan samarinda mengikuti acara rekreasi bersama
keluarga staf sinarmas kaltim. Lalu kami menuju muara wahau, di kebun kelapa
sawit tempat bapak luhur bekerja. Hampir sebulan kami bener bener menikmati
waktu berkualitas, saya bener bener menjadi ibu rumah tangga sesungguhnya, saat
saat yang saya nanti selama 3,5 tahun ini, memasak, mengatur rumah, berbelanja,
bermain sepanjang hari dengan luhur, sesekali menonton gosip,ngobrol banyak hal
dengan bapak luhur sambil mengenggam tangannya, sungguh surga dekat rasanya,
iya hanya 28 hari saja,lalu saya dan luhur diantar ke sengata oleh bapak, 155
km dr tempat bapak kerja, iya saya bekerja sebagai dosen di STIPER Kutai Timur
di sengata yang merupakan ibukota kutai timur, saya sudah bekerja disana sejak
maret 2008. Saatnya mengabdi lagi, mengamalkan ilmu saya.hari hari pertama terasa
berat, karena saya musti menjaga/momong luhur sendirian plus bekerja dan
mengatur semua sendirian, selama ini saya dibantu mertua mengasuh luhur saat
kami tinggal di solo. 3 minggu pertama benar benar penuh tangisan n keluhan,
alhamdulillah Allah menganugrahi suami yang sabar yang selalu menenangkan n
mendinginkan saya dan luhur yang sangat kondusif dan mengerti ibuknya yang ratu
drama n lebay ini.
Alhamdulilla ibuk dan luhur sudah mulai menikmati
sengata dan menikmati menjadi keluarga akhir pekan, sampai tulisan ini ditulis,
luhur sudah saya bawa ke wahau 5 kali pp, alhamdulillah anak yg kuat, bapak
juga sudah 2 kali turun kesengata, mengapa lebih banyak ibuk yang mengunjungi
bapak, dikarenakan kerjaaan ibuk lebih fleksibel dan mudah mengatur jadwal kuliah
dengan mahasiswa saya, biasanya saya di wahau bisa seminggu.2 minggu di
sengata, 1 minggu di wahau, begitu seterusnya, bapak mengambil sela sela disaat
ibuk ada disengata week end nya, bapak yang turun menikmati kota,,,,saya dan
luhur merasa saat kami diwahau, saatnya kami menikmati villa kami dihutan sawit
yang sejuk.wkwkwkw. intinya keseimbangan, kami ingin selalu bersyukur atas
kesempatan yg diberikan Allah, rejekinya memang seperti ini,semoga ibuk, bapak
n luhur sehat selalu, saya paling suka kata kata mbak jihan davincka,,,, saya
musti bahagia, agar saya bs membahagiakan bapak n luhur,hehehe, alhamdulillah
saya pegang teguh kalimat sakti itu.
Bismillah
Bersama kita bisa......Kita bisa kita luar biasa
 |
pas maen ke pantai di balikpapan
|
| |
ini saat kami liburan di balikpapan.latar belakang foto ini adalah pantai didepan hotel le grandeur |